Kategori
KARYA ANAK BANGSA

Surat untuk Para Pejabat

By: Meirima Asayo*

Bapak pejabat yang terhormat, hari ini 09/04 2012 saya melihat berita disalah satu stasiun TV, yang isinya bayi berusia 7 bulan meninggal disalah satu rumah sakit medan karna tidak ditangani secara serius,alasannya karna ruangan penuh (sebelumnya pihak rumah sakit meminta penyelesaian administrasi kepada keluarga korban sebesar 5 juta untuk mendapatkan rujukan). Dari kasus ini saya sendiri heran ternyata orang miskin itu tidak mendapatkan hak yang sama dengan mereka yang “Berduit” ya pak? Jika dilihat secara takdir mungkin iya bayi ini sudah menemui ajalnya, tapi bila melihat perkara sebelumnya? ketika saya melakukan kunjungan kesalah satu RSJ disurabaya ada orang gila yang sedang diikat diatas tempat tidur ruang UGDnya, salah satu celetukan perawat “lepas ae wes, gak onok keluarga e kog, nyapo susah-susah ngurusi? Gak onok seng ngurus administrasi ”. lagi-lagi masalah biaya? Apa yang menyebabkan hal ini terjadi pak? Apakah karna kemiskinan?kenapa masyarakat indonesia masih banyak mengalami hal yang seperti ini? Apakah argumen saya diatas salah pak?(tidak ada hak untuk orang miskin!!!).

Bapak pejabat, apakah kemiskinan itu hanya disandang dengan mereka yang kurang beruntung? Atau mereka yang tidak mau berusaha? Ah…tidak juga, banyak diluar sana para petani, tukang semir sepatu, tukang kayu , pemulung, pedagang keliling, pangkas rambut, dan lain sebagainya apakah mereka itu tidak mau bekerja?kurang usaha?bagaimana dengan nasib orang-orang yang diPHK? Kenapa timbulnya slogan orang miskin tidak bisa sekolah? Bapak pejabat, apa sie yang salah dengan miskin? Apa yang salah pak?apakah karena orang miskin tidak cukup uang, sehingga tidak bisa memberi kepada mereka yang “berduit”.

Bapak pejabat, banyak kejanggalan-kejanggalan yang kita temui dalam praktik pendidikan dan kesehatan yang terkait dengan orang miskin. Apakah tidak ada kebijakan yang dapat meringani beban mereka? Mengapa tiap hari angka kriminal bertambah? Mengapa tiap hari masih ada rakyat yang menangis karna lapar. Bahan bakar BBM awalnya dari petani, sedikit diolah harganya bisa jadi melonjak naik menguras habis duit petani, begitu juga dengan beras, minyak dan lain sebagainya. Huft….saya sendiri sampai tak sanggup membuka mata untuk melihat realita.

Kasus korupsi, lumpur lapindo ,wisma century , nazaruddin, dan banyak lagi kasus lainnya yang berguliran dimedia masa apa sie yang pelaku fikirkan? Ada motif apa dibalik itu semua?jabatankah?uangkah? kalau semua berfikir tentang itu tak akan ada habisnya pak. Itu akan selalu berevaluasi sesuai dengan tuntutan zaman bukan kebutuhan masyarakat.

Melihat realita yang ada, bangsa indonesia ini membutuhkan pembentukan karakter yang tepat, agar tidak terjadi KKN dan juga malpraktek dari segala aspek. Perlu digarisbawahi bahwasanya berkembangnya negara ini bukan karena banyaknya gedung-gedung tinggi yang ada diibukota, atau berapa banyaknya pabrik. Akan tetapi karakter rakyat dan para pengatur bangsa yang baik. Mengapa, jepang dapat bangkit setelah dua kota jantungnya dibom? Itu merupakan PR bagi kita semuanya agar bisa terus berintropeksi dan berevaluasi.

Sampai saya bercita-cita bila saya jadi seorang pejabat pasti banyak yang akan saya lakukan, akan memperbaiki sistem pendidikan, kesehatan, pembangunan banyak lagi seperti kata-kata calon wakil rakyat ketika berkampanye.ups…ternyata setelah saya andai-andai dan cita-cita itu saya fikir lagi matang-matang ternyata ada yang saya lupakan, kalau saya jadi pejabat saya akan bertemu dengan berbagai orang :ada yang gila harta, ada yang gila jabatan, ada yang suka nikam dari belakang, ahli staregi, ahli bersilat lidah, ahli akting, ahli bohong dan banyak lagi, sehingga saya berfikir ulang. Karna bila saya masuk kedalam area itu, pastilah saya akan bersinggungan dengan politik, sedangkan dipolitik itu semua orang tidak bisa membedakan mana yang benar dan mana yang salah. Takutnya…saya jadi seperti contoh yang sudah-sudah…kasian lagi donk, orang-orang yang milih saya?

Kepada calon pemimpin masa depan, yang akan memimpin bangsa indonesia kearah perbaikan, tidak ada maksud bagi saya untuk menyalah-nyalahkan semua wakil rakyat, Dan semua pengatur bangsa. Tidak perlu muluk, bagi saya untuk mengatakan ketika nanti anda-anda semua sudah duduk dibangku DPR, MPR ataupun Istana Negara janganlah menjanjikan ini-itu, cukup bagi bapak untuk sesekali membuka mata hati bapak untuk berperan langsung sebagai rakyat jelata yang tak punya apa-apa. Jangan pertaruhkan gengsi bahwa pejabat tidak pantas masuk kampung, kalaupun masuk kampung ya harus dikawal dan lain sebagainya. Jangan katakan bahwa pejabat tidak sempat untuk melakukan hal-hal seperti itu.Dengan melihat dan merasakan langsung, tanpa perlu dikomando bapak akan membuat suatu hal yang sangat bermakna bagi kami semua.

Pejabat, merupakan suatu kata yang memiliki makna yang sangat luar biasa. Namun perlu diketahui bahwasanya kata PEJABAT bukan dari titel yang dia sandang, dari jabatan yang dia pegang, tapi dari hati yang dia miliki seberapa besar hati yang dia punya untuk melihat realita dari rakyatnya, dinamika psikologi yang rakyat rasakan, curahan hati yang mereka lepaskan. Layaknya Umar R.A yang sering berjalan disetiap malam untuk melihat keadaan rakyatnya apakah tidur dengan lelap? Masihkah ditemui pejabat seperti khalifah Umar?